Rabu, 30 Agustus 2017

sinopsis komik (manga)

High School Debut Manga (Sinopsis Chapter 1)



Sinopsis

Cerita diawali dengan seorang cewek berpakaian mencolok (padahal siang bolong, dipinggir jalan lagi) sedang menunggu 'disapa/digoda' oleh orang-orang yang ramai berlalu lalang di sekitarnya. Namun sudah 2 jam dia berdiri diam di situ, tak ada satu pun cowok yang menyapanya. Cewek itu bernama Haruna Nagashima, kelas 1 SMA, dan selama 3 tahun di SMP dia merupakan anggota klub softball. Haruna ingin merasakan cinta yang indah. Karena semasa SMP selalu sibuk dengan kegiatan klub, begitu masuk SMA Haruna bertekad mendapatkan cinta sejati (high school debut---debut semasa SMA). Haruna mulai merubah penampilan agar terlihat lebih feminin dengan cara mencontek gaya populer yang diulas di majalah. Hari itu adalah pertama kalinya dalam hidup Haruna 'mejeng'. Haruna heran kenapa tidak ada yang menyapanya padahal cewek-cewek lainnya banyak yang digoda. Ketika sedang berpikir, Haruna mendengar pembicaraan beberapa cowok.

"Hei, cewek ini beneran jadi tenar" kata salah satu cowok.
"Ketika Yoh menilai seorang cewek akan menjadi terkenal, hal itu benar-benar terjadi. Kamu benar-benar tahu apa yang diinginkan cowok-cowok pada seorang cewek."
Mendengar hal itu, Haruna merasa penasaran pada cowok yang menurut dia hebat. Haruna mengejar cowok itu namun jatuh tersandung. Tiba-tiba saja sandal wedges yang dipakai Haruna diambil oleh si cowok dan diberikan pada Haruna. Seketika Haruna terkesima begitu melihat wajah si cowok.
"Wow, kamu benar-benar tampan" kata Haruna keceplosan.
"Hah?" cowok itu merespon agak kaget.
"Ah, maaf. Terima kasih sudah memungut sandalku!" Haruna berkata dan secepat mungkin melarikan diri karena malu dengan insiden keceplosan itu.

Ket. gambar dari kiri ke kanan (4 gbr) tapi tiap gambar dibaca dari kanan ke kiri

Di sekolah, Haruna curhat pada sahabatnya sejak SMP yaitu Mami. Mami yang dulu juga anggota klub softball menyarankan agar Haruna mencari pelatih, seseorang yang bisa mengajarkan Haruna hal-hal yang bisa menarik perhatian cowok. Haruna merasa ide Mami benar, tapi dia bingung karena orang yang dianggap cocok sebagai pelatihnya adalah cowok yang kemarin mengambilkan sandalnya.
"Aku tahu orang yang tepat. Tapi dia hanyalah orang yang tanpa sengaja bertemu denganku kemarin. Nggak mungkin aku ketemu dia lagi!"
Di saat bersamaan, melintaslah seorang cowok di koridor sekolah yang terlihat dari kelas Haruna.
"Itu dia.." Haruna mengenali cowok tersebut dan langsung berlari mengejarnya.
Ketika menuruni anak tangga, Haruna meloncat dengan terburu-buru sehingga (lagi-lagi) sepatunya lepas dan cowok itu memungut sepatu Haruna sama seperti kejadian kemarin.
"Ini" si cowok berkata sambil mengulurkan sepatu. "Hmm, sepertinya pernah ada kejadian serupa."
Haruna yang selama sespersekian detik sempat terpesona langsung teringat dengan misinya.
"Aku anak kelas satu. Namaku Haruna Nagashima. Maukah kamu mengajariku agar bisa menjadi cewek yang menarik? Aku ingin tahu apa saja yang disukai cowok dari seorang cewek. Aku ingin jatuh cinta!" Haruna berkata dengan lantang.
Cowok itu terdiam, Haruna juga terdiam, hingga tiba-tiba keheningan itu terpecah oleh suara tawa dari seseorang.


"Hahaha, kedengarannya menyenangkan," kata seseorang yang tertawa itu. Ternyata dia adalah seorang cewek yang sangat cantik (Haruna juga terpesona padanya). "Kamu harus mengajarinya Yoh."
"Nggak mau," si cowok alias Yoh itu menolak.
"Jahat sekali. Dia sudah datang dan memintamu baik-baik untuk menjadi pelatihnya. Kenapa kamu tidak mengajarinya sedikit saja?" si cewek cantik berkata lagi.
"Nggak ah, merepotkan." Yoh tetap menolak. "Paling dia baru mulai memperhatikan penampilannya saat masuk SMA ini."
"Bagaimana kamu bisa tahu?" Haruna kaget. "Semua itu bener banget!"
"Karena warna rambut dan makeupmu nggak cocok."
"Tolong bantu aku," Haruna tambah yakin bahwa cowok itu benar-benar tepat menjadi pelatihnya.
"Cewek-cewek selalu ribut mengenai suka atau nggak suka sama cowok. Setelah itu mereka akan kecewa dan menangis. Nggak mungkin aku jadi pelatihmu. Aku benci cewek." Yoh berkata dengan datar namun penuh tekanan dan kemudian pergi meninggalkan Haruna yang bengong mematung.


Keesokan harinya ketika Haruna berkata kepada Mami bahwa dia akan berusaha sendiri, tiba-tiba cewek cantik yang kemarin datang menemuinya di kelas.
"Maafkan perkataan kakakku soal dia benci cewek. Dia memiliki alasan sendiri. Banyak cewek yang suka pada kakakku. Tapi dia selalu ngomong apa adanya dan perkataannya sering menyakitkan. Karena itulah banyak cewek yang sakit hati," kata si cewek cantik.
"Banyak yang berkata padanya 'Aku sakit hati tiap bicara denganmu Yoh' atau 'Perkataan Yoh membuatku tidak percaya diri'. Tapi aku ingin membantumu Haruna chan. Aku suka Haruna chan dan kelihatannya hal ini menyenangkan. Aku akan meminjamkanmu baju yang membuatku paling sering digoda. Kamu harus datang ke rumahku."
"Oh, terima kasih. Kamu panggil aku Haruna aja, nggak papa kok," jawab Haruna.
"Namaku Asami Komiyama. Panggil saja aku Assa," ahirnya si cewek cantik menyebutkan namanya.

Haruna mampir ke rumah Assa dan mengenakan baju milik Assa. Yoh agak kaget melihat Haruna ada di rumahnya.
"Kakakku namanya Yoh Komiyama," Assa mengenalkan Haruna pada kakaknya.
"Ah, adikmu mengajakku ke sini," Haruna berkata pada Yoh.
"Oh, hai," kata Yoh datar sambil memperhatikan Haruna dari atas ke bawah. Dia tidak berkomentar namun dari raut mukanya menunjukkan sikap tidak tertarik.
"Tolong katakan sesuatu jika ada hal yang ingin kamu katakan," Haruna berkata pada Yoh.
"Jangan khawatir, kamu manis kok Haruna," Assa berkata.
Haruna berkata dalam hati 'Aku harap dia akan melatihku.'
"Aku harap dia akan melatihku," kata Yoh tiba-tiba. "Itu kan yang kamu pikirkan?"
"Apa? Bagaimana kamu bisa tahu?" Haruna kaget.
"Aku tidak akan melatihmu," balas Yoh langsung.
Yoh mengambil toples dan kesulitan membukanya. Melihat hal itu, Haruna menawarkan bantuan dan dengan sekejap toples tersebut bisa dibuka.
"Luar biasa," kata Yoh tetap dengan muka datar.
"Apakah kamu senang olahraga?" tanya Assa.
"Yup! Aku dulu pitcher di tim softball. Mami dulu catcher dan kami berpasangan. Di tahun terakhir SMP, kami nyaris memenangkan pertandingan regional," kata Haruna.
"Oh, pantas saja.." kata Yoh.
Haruna tahu bahwa Yoh memikirkan sesuatu. "Tolong katakan saja!"
"Baiklah. Ini sebagai balasan karena udah dibantu membuka toples," Yoh menjawab. "Baju tanpa lengan itu menonjolkan otot lenganmu. Warna rambutmu tidak cocok dengan warna bajunya. Kamu dan Assami punya gaya yang berbeda. Selesai."
"O..oh begitu," Haruna menjawab sambil mengamati lengannya.
"Haruna, jangan khawatir. Kamu manis kok. Cowok-cowok pasti menggodamu," Assa menyemangati.
"Aku rasa itu nggak mungkin," timpal Yoh.
"Baiklah, karena Assa sudah meminjamkan bajunya maka aku akan berusaha. Permisi, terima kasih," Haruna pamit.


Keesokan harinya di sekolah, Haruna berkutat dengan majalah yang menampilkan artikel tentang cewek yang menarik. Dia bingung tipe mana yang sesuai dengannya. Haruna bertekat untuk terus berusaha karena kemarin dia gagal lagi, tidak ada yang menggodanya walaupun sudah menggunakan baju milik Assa.
Tiba-tiba saja Yoh duduk di depannya sehingga Haruna kaget.
"Assami mana?" tanya Yoh.
"Uh, dia pergi beli minum," jawab Haruna.
"Hmm," kata Yoh. Yoh kemudian melihat beberapa majalah yang sedang dibaca Haruna dengan tampang tetap datar namun tidak mengatakan apa-apa.
"Kalo ada yang ingin kamu katakan, katakan saja!" kata Haruna.
"Hei, kenapa kamu sangat ingin menjadi menarik?" tanya Yoh.
"Hah? Aku rasa punya pacar bakalan menyenangkan," jawab Haruna.
"Apa? Kenapa begitu? Apanya yang hebat dari hal itu?" tanya Yoh lagi.
"Hah?" Haruna agak bingung menjawabnya. "Sebenarnya aku sendiri kurang mengerti."
"Cinta tidak selalu berisi hal-hal indah," kata Yoh lagi.
Mendengar hal itu, Haruna teringat perkataan Assa tentang masa lalu Yoh.
"Kenapa kamu memandangku dengan penuh iba?!" kata Yoh karena dia menyadari Haruna memandangnya seolah-olah dia anak yang malang. "Ah, sudahlah."
Yoh beranjak dari duduknya. Namun sebelum dia pergi, Haruna berkata "Yoh, tunggu! Seperti yang kamu bilang, cinta mungkin tidak selalu berisi hal-hal menyenangkan. Terkadang dia menyakitkan dan menimbulkan air mata. Tapi ketika kamu benar-benar berusaha, maka kamu tidak akan menyesal. Karena itulah, aku akan terus berusaha."


Hari berganti.
Kali ini Haruna mencoba mejeng di sebuah taman yang memiliki air mancur berbentuk macan. Kata Assa, tempat itu adalah tempat terkenal untuk mejeng. Haruna merasa bahwa hari itu dia sudah berdandan sempurna sesuai apa yang ada di majalah, maka dia akan menunggu sampai ada cowok yang menyapanya.

Sementara itu, Assa sedang melihat video pertandingan softball Haruna dan Mami. Yoh yang akan menonton tv juga ikut melihatnya. Yoh melihat tangis kecewa Haruna karena kalah, namun dia juga ingat dengan kata-kata Haruna sebelumnya 'Terkadang dia menyakitkan dan menimbulkan air mata. Tapi ketika kamu benar-benar berusaha, maka kamu tidak akan menyesal'.

Cerita kembali ke sudut pandang Haruna yang sekian lama berada di taman itu belum ada seorang pun yang menyapanya. Haruna mulai sedih. Dia tidak tahu apa yang salah pada dirinya. Dia hanya ingin merasakan bagaimana mencintai dan dicintai.
"Terlalu banyak pakai parfum," tiba-tiba ada yang berkata.
"Bajumu terlalu 'maksa'. Semuanya berlebihan dan membuat cowok-cowok menjauh. Secara keseluruhan memberikan kesan buruk. Aku rasa aku akan melatihmu."
Mata Haruna berkaca-kaca karena dia tidak menyangka Yoh muncul dan berkata akan melatihnya.
"Benarkah?" tanya Haruna tak percaya.
"Ya, aku merasa aku menyukainya (melatih) dan jangan nangis karena aku benci itu."


Yoh melanjutkan perkataannya, "Aku punya satu syarat. Aku nggak suka hal-hal yang rumit. Jadi kamu nggak boleh jatuh cinta kepadaku apapun alasannya. Kalo kamu berjanji akan melakukannya, maka aku akan melatihmu."
"Ya. Ya," Haruna mengangguk berkali-kali karena dia senang. Dengan senyum lebar Haruna mengucap terima kasih, "Terima kasih Yoh!"
"Kamu tahu, wajahmu mungkin biasa-biasa saja tapi senyummu cukup manis. Bagaimana kalo senyummu itu kamu jadikan senjata pamungkasmu?"
Wajah Haruna bersemu merah karena perkataan Yoh.
Melihat Haruna yang memerah, Yoh berkata lagi, "Jangan jatuh cinta padaku. OK?"
"Tidak akan. Tidak akan," jawab Haruna cepat-cepat.

Jalan untuk menjadi cewek yang menarik masih panjang bagi Haruna. Tapi dia telah menemukan seorang pelatih yang luar biasa. Haruna akan terus berusaha!


Epilog : akhirnya chapter 1 selesai. Manga ini memang memiliki banyak halaman dalam satu chapter. O iya, manga ini juga sudah diangkat menjadi sebuah film! Sayang tidak dijadikan dorama. Padahal kalo jadi dorama pasti lebih lucu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar